Text
Ayahku [bukan] pembohong
Review Novel “Ayahku Bukan Pembohong” Karya Tere Liye – Ketika kita lahir, Ayah adalah orang yang paling bahagia selain Ibu. Kita seperti penghibur dan penyemangat ketika dia lelah dengan semua pekerjaannya di kantor. Ketika kita masih bayi, ayah selalu berbicara kepada kita dan ketika kami belajar berjalan ialah yang memegang tangan kita dengan sangat erat. Dia selalu berharap kita menjadi anak-anak terbaik di dalam keluarga.
Ketika kita masuk sekolah, pandangan seorang ayah menjadi jelek karena kita telah berbaur dan menyatu dengan lingkungan. Terutama saat kita remaja, kita akan berpikir bahwa ayah saya memiliki kepribadian yang buruk karena kita menginginkan sebuah kebebasan, namun ayah sangat mengekang dan mendidik dengan keras.
Hal tersebut menurut kita sangat mengganggu saat kita masih remaja. Tapi, saat kita tumbuh dewasa, kita menyadari bahwa didikan kerasnya hanya ingin melindungi kita dari hal-hal buruk di luar rumah.
Definisi seorang ayah bagi setiap orang tentu berbeda-beda. Seseorang berkata, “ayah adalah pria dengan sikap yang kuat dengan pendiriannya yang kokoh.” Ada yang mengatakan, “Ayah adalah orang yang bisa berbohong. Jika dia sakit, dia akan mengatakan dia baik-baik saja.” Seorang ayah akan mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perasaannya.
Seorang ayah juga tampaknya diam-diam membuat akun media sosial untuk memantau pergaulan anaknya di dunia maya. Ayah masih saja seperti orang biasa, dia juga bisa kecewa ketika kepercayaannya diabaikan. Dia juga akan sedih ketika dia harus melepas anaknya untuk pergi merantau.
Tetapi, terkadang dia adalah orang yang paling mendukung kalian untuk pergi merantau. Dia selalu merindukanmu saat dia kalian dan ayah sedang berjauhan, tapi dia selalu kalah dengan gengsi yang begitu tinggi. Dia akan menangis saat melihatmu menangis, tapi menangis dalam hatinya saja, namun ketika di depan anak harus tenang.
Pada buku dari Tere Liye yang berjudul “Ayahku Bukan Pembohong” ini juga menjelaskan mengenai peran seorang ayah yang mendidik anaknya dengan dongeng-dongeng kesederhanaan dalam hidup. Sama seperti seorang ayah pada umumnya, ayah akan selalu ingin menjadikan anaknya menjadi seseorang yang hebat, bahkan lebih hebat dari dirinya.
20.1424F | 899.221 3 TER a | My Library (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain